skip to Main Content
Jl. Lenteng Agung Baru No. 22 Jakarta Selatan (Depan Kampus Univ. Pancasila)

Kenali Dulu Penerjemah Bahasa

Ungkapan tentang hakekat penerjemah bahasa tidak lain dan tidak bukan adalah sebutan untuk orang yang menguasai satu bahasa dan sanggup memahaminya kedalam bahasa lain. Mengartikan dan memberi pesan dalam konteks bahasa yang berbeda.
Berikut ini beberapa pengertian tentang siapa penerjemah bahasa itu. Savory (1968) di dalam bukunya The Art Of Translation “Translation is made possible by an equivalent of thought that lies behind its different verbal expressions”. Kutipan diatas bisa di terjemahkan secara bebas sebagai berikut: Penerjemah membuat kemungkinan dangan adanya gagasan yang sepadan di balik ungkapan verbal yang berbeda.
Di dalam ungkapan Savory ini di sebutkan dengan jelas bahwa yang padan adalah gagasannya. Dan Savory tidak lebih jauh lagi menyebutkan hal-hal yang oprasional atau hal-hal yang terkait dengan proses.
Sementara dalam definisi yang berbeda, Nida dan Taber (1969) menyatakan secara lebih jelas proses penerjemahannya. Mereka menyatakan, “Translating consists of reproducing in the receptor language the closest natural equivalent of the source language message, first in term of meaning and secondly in terms of style”.
Penerjemahan adalah usaha mencipatakan kembali pesan dalam Bahasa sumber ke dalam Bahasa sasaran dengan padanan alami yang sedekat mungkin. Pertama, Nida dan Taber tidak mempermasalahkan Bahasa-bahasa yang terlibat dalam penerjemahan, tetapi lebih tertarik pada acara penerjemahan, yakni mencari padanan alami yang semirip mungkin sehingga pesan dalam teks bisa tersampaikan.
Ditemukan pada buku lain, yang berjudul Translation: Application and Research, Brislin (1976:1) menulis: “Translation in the general termrefering to the transfer of thought and ideas from one language (source) to another (target), whether the language are in written or oral form;  whether the languages have established orthographies or do not hve such standardization or whether one or both languages is based on signs, as with sign language of the deaf”. Secara bebas, definisi tersebut dapat di artikan sebagai berikut:
Penerjemahan adalah istilah umum yang mengacu pada proses pengalihan buah pikiran dan gagasan dari satu Bahasa sumber ke dalam Bahasa lain atau sasaran baik dalam bentuk tulisan maupun lisan; baku ataupun belum, baik salah atau keduanya di dasarkan pada isyarat sebagaimana isyarat orang tuna rungu.
Dari definisi diatas ini dapat diketahui bahwa Brislin memberi batasan yang luas pada istilah penerjemahan. Bagi Brislin penerjemah bahasa adalah pengalih buah pikiran atau gagasan dari satu Bahasa ke Bahasa yang lain. Kedua Bahasa ini bisa serumpun, seperti Bahasa Sunda dan Jawa, bisa dari lain rumpun, seperti Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia, atau bahkan Bahasa yang sama tetapi pakai pada kurun waktu yang berbeda, misalnya Bahasa Jawa zaman Majapahit dengan Bahasa Jawa jaman sekarang. Hanya sayangnaya dalam definisi ini tidak tersirat proses penerjemahan dan kriteria terjemahan yang baik.
PT. JITS mengenalkan teknik menerjemah dengan pemahaman menyeluruh, baik tekstual maupun kontesktual. Bisa jadi satu teks harus diterjemahkan secara tekstual dan pada giliran tertentu penerjemah harus bisa memahami secara kontekstual. Demikian membutuhkan penglaman praktik yang cukup dan dalam waktu yang lama untuk menjadi penerjemah bahasa yang baik.

Dikutip dari Dr. Kardimin, M. Hum. “Pintar Menerjemah : Wawasan Kritik dan Terori” (Pustaka Pelajar, Juni 2013)

This Post Has 0 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top
Search
Chat sekarang?