Pendekatan yang berpusat pada manusia, bahasa, atau kebudayaan selalu lebih produktif dan efektif daripada pemusatan…
Kenali Dulu Penerjemah Bahasa
Ungkapan tentang hakekat penerjemah bahasa tidak lain dan
tidak bukan adalah sebutan untuk orang yang menguasai satu bahasa dan sanggup
memahaminya kedalam bahasa lain. Mengartikan dan memberi pesan dalam konteks
bahasa yang berbeda.
Berikut ini beberapa pengertian tentang siapa penerjemah bahasa itu. Savory
(1968) di dalam bukunya The Art Of Translation “Translation is made possible by
an equivalent of thought that lies behind its different verbal expressions”.
Kutipan diatas bisa di terjemahkan secara bebas sebagai berikut: Penerjemah
membuat kemungkinan dangan adanya gagasan yang sepadan di balik ungkapan verbal
yang berbeda.
Di dalam ungkapan Savory ini di sebutkan dengan jelas bahwa yang padan adalah
gagasannya. Dan Savory tidak lebih jauh lagi menyebutkan hal-hal yang
oprasional atau hal-hal yang terkait dengan proses.
Sementara dalam definisi yang berbeda, Nida dan Taber (1969) menyatakan secara
lebih jelas proses penerjemahannya. Mereka menyatakan, “Translating consists of
reproducing in the receptor language the closest natural equivalent of the
source language message, first in term of meaning and secondly in terms of
style”.
Penerjemahan adalah usaha mencipatakan kembali pesan dalam Bahasa sumber ke
dalam Bahasa sasaran dengan padanan alami yang sedekat mungkin. Pertama, Nida
dan Taber tidak mempermasalahkan Bahasa-bahasa yang terlibat dalam penerjemahan,
tetapi lebih tertarik pada acara penerjemahan, yakni mencari padanan alami yang
semirip mungkin sehingga pesan dalam teks bisa tersampaikan.
Ditemukan pada buku lain, yang berjudul Translation: Application and Research,
Brislin (1976:1) menulis: “Translation in the general termrefering to the
transfer of thought and ideas from one language (source) to another (target),
whether the language are in written or oral form; whether the languages
have established orthographies or do not hve such standardization or whether
one or both languages is based on signs, as with sign language of the deaf”.
Secara bebas, definisi tersebut dapat di artikan sebagai berikut:
Penerjemahan adalah istilah umum yang mengacu pada proses pengalihan buah
pikiran dan gagasan dari satu Bahasa sumber ke dalam Bahasa lain atau sasaran
baik dalam bentuk tulisan maupun lisan; baku ataupun belum, baik salah atau
keduanya di dasarkan pada isyarat sebagaimana isyarat orang tuna rungu.
Dari definisi diatas ini dapat diketahui bahwa Brislin memberi batasan yang
luas pada istilah penerjemahan. Bagi Brislin penerjemah bahasa adalah pengalih
buah pikiran atau gagasan dari satu Bahasa ke Bahasa yang lain. Kedua Bahasa
ini bisa serumpun, seperti Bahasa Sunda dan Jawa, bisa dari lain rumpun, seperti
Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia, atau bahkan Bahasa yang sama tetapi pakai
pada kurun waktu yang berbeda, misalnya Bahasa Jawa zaman Majapahit dengan
Bahasa Jawa jaman sekarang. Hanya sayangnaya dalam definisi ini tidak tersirat
proses penerjemahan dan kriteria terjemahan yang baik.
PT. JITS mengenalkan teknik menerjemah dengan pemahaman menyeluruh, baik
tekstual maupun kontesktual. Bisa jadi satu teks harus diterjemahkan secara
tekstual dan pada giliran tertentu penerjemah harus bisa memahami secara
kontekstual. Demikian membutuhkan penglaman praktik yang cukup dan dalam waktu
yang lama untuk menjadi penerjemah bahasa yang baik.
Dikutip dari Dr. Kardimin, M. Hum. “Pintar Menerjemah : Wawasan Kritik dan Terori” (Pustaka Pelajar, Juni 2013)
This Post Has 0 Comments